Lagi kangen Jogja nih! Kangen gudegnya. Kangen tugunya. Kangen Malioboro-nya. Kangen Eyank (alm.). Kangen jendela kamar saya yang menghadap ke persawahan hijau. Kangen Gowongan. Kangen Smadatesa. Kangen Cepoex Family. Kangen Lembah UGM di minggu pagi. Juga kangen boso walikan Jogja!
Basa walikan? Bahasa apaan tuh? Mungkin untuk kalian yang ngga familiar ama orang² Jogja bakal bingung. Well, boso walikan adalah sejenis bahasa gaul di Jogja. Ditengarai berawal sejak jaman perang dulu yang digunakan sebagai bahasa sandi saat berperang melawan penjajah Belanda. Biar gak ketauan lagi ngomong apa gitu loh! Hehehe...
Rumusnya sih sebenernya sederhana saja, asal kita hapal susunan huruf hidup dalam Bahasa Jawa (aksara urip / carakan). Tapi kalo ngga tau, let's cekidot!
Nah, demikianlah susunan aksara urip Jawi.
Untuk Basa Walikan Jogja, huruf² pada baris I akan dibalik dengan huruf² yang berada di baris III (dan sebaliknya), serta huruf² pada baris II akan dibalik dengan huruf² yang berada di baris IV (juga sebaliknya). Atau secara garis besar seperti begini :
HA - NA - CA - RA - KA
PA - DHA - JA - YA - NYA
PA - DHA - JA - YA - NYA
HA <=> PA
NA <=> DHA
CA <=> JA
RA <=> YA
KA <=> NYA
DA - TA - SA - WA - LA
MA - GA - BA - TA - NGA
MA - GA - BA - TA - NGA
DA <=> MA
TA <=> GA
SA <=> BA
WA <=> TA
LA <=> NGA
Misalnya saja kata MATAMU bila diberi rumus walikan Jogja akan berubah menjadi kata DAGADU (baju khas Jogja itu loh!). Tapi bagaimana bisa? Nah, berdasarkan rumus di atas, huruf MA diwalik menjadi huruf DA, TA menjadi GA, dan MU menjadi DU. Jeng! Jeng! Jadilah MATAMU = DAGADU! Just that simple!
Rajin-rajinlah menabung biar bisa sowan ke Jogja! Tapi sebelum maen ke sono, belajar dulu boso walikan ini, biar gak binun! Oia, boso walikan yang umum terdengar disana itu misalnya saja 'DAB', jangan so confuse like an udik guy saat mendengarnya. Itu nggak lain 'n gak bukan adalah boso walikan dari kata 'MAS'. Hehehe...
Well, sebagai bahan evaluasi buat kalian, silahkan mengartikan kalimat berikut ini!
